Home » Archives for 2011-05-08
Konvergensi IFRS di Indonesia
- Pertama, meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK).
- Kedua, mengurangi biaya SAK.
- Ketiga, meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan.
- Keempat, meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan.
- Kelima, meningkatkan transparansi keuangan.
- Keenam, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui pasar modal.
- Ketujuh, meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
- IFRS menggunakan “Principles Base “ sehingga lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
- Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
- Membutuhkan proffesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
- Menggunakan fair value dalam penilaian
- Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak
- Jumlah PSAK yang telah disahkan dari Juni 2009‐Juni 2010 berjumlah 15 buah, semuanya berlaku 2011 kecuali PSAK 10 berlaku 2012 namun penerapan dini diijinkan
- Bila asumsi ED PSAK 3 dan ED ISAK 17 disahkah dalam waktu dekat, maka jumlah PSAK yang akan berlaku efektif 2012 adalah 15 buah dan ISAK 7 buah.
- Jumlah PSAK yang belum disahkan dan akan berlaku 2012 sampai dengan Juni 2010 dan ISAK adalah 5 buah
- Jumlah PSAK yang masih Non Comparable dengan IFRS adalah 8 buah
- Jumlah PSAK yang telah dicabut dgn PPSAK dan pencabutan berlaku sejak 2010 adalah 9 PSAK dan 1 Interpretasi . Beberapa PSAK juga telah dicabut dgn bersamaan dgn berlakunya PSAK baru sehingga total PSAK yang dicabut adalah 16 PSAK.
- PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan
- PSAK 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas
- PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
- PSAK 5 (revisi 2009): Segmen Operasi
- PSAK 12 (revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
- PSAK 15 (revisi 2009): Investasi Pada Entitas Asosiasi
- PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
- PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset
- PSAK 57 (revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
- PSAK 58 (revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
- ISAK 7 (revisi 2009): Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
- ISAK 9: Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa
- ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan
- ISAK 11: Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik
- ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
- PPSAK 1: Pencabutan PSAK 32: Akuntansi Kehutanan, PSAK 35: Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37: Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol
- PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang
- PPSAK 3: Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang bermasalah
- PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana
- PPSAK 5: Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing
- PSAK 19 (2010): Aset tidak berwujud
- PSAK 14 (2010): Biaya Situs Web
- PSAK 23 (2010): Pendapatan
- PSAK 7 (2010): Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Berelasi
- PSAK 22 (2010): Kombinasi Bisnis (disahkan 3 Maret 2010)
- PSAK 10 (2010): Transaksi Mata Uang Asing (disahkan 23 Maret 2010
- ISAK 13 (2010): Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
- ED PSAK 24 (2010): Imbalan Kerja
- ED PSAK 18 (2010): Program Manfaat Purnakarya
- ED ISAK 16: Perjanjian Konsesi Jasa (IFRIC 12)
- ED ISAK 15: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya.
- ED PSAK 3: Laporan Keuangan Interim
- ED ISAK 17: Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
- ED PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
- ED PSAK 50 (R 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian
- ED PSAK 8 (R 2010): Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
- ED PSAK 53 (R 2010): Pembayaran Berbasis Saham
- ED PSAK 46 (Revisi 2010) Pajak Pendapatan
- ED PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah Dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
- ED PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
- ED ISAK 18: Bantuan Pemerintah-Tidak Ada Relasi Specifik dengan Aktivitas Operasi
- ED ISAK 20: Pajak Penghasilan-Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya
- Dewan Standar Akuntansi yang kekurangan sumber daya
- IFRS berganti terlalu cepat sehingga ketika proses adopsi suatu standar IFRS masih dilakukan, pihak IASB sudah dalam proses mengganti IFRS tersebut.
- Kendala bahasa, karena setiap standar IFRS harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan acapkali ini tidaklah mudah.
- Infrastuktur profesi akuntan yang belum siap. Untuk mengadopsi IFRS banyak metode akuntansi yang baru yang harus dipelajari lagi oleh para akuntan.
- Kesiapan perguruan tinggi dan akuntan pendidik untuk berganti kiblat ke IFRS.
- Support pemerintah terhadap issue konvergensi.
Sum If data Excel
Untuk lebih mudahnya bisa lihat contoh di bawah ini. Kita akan menjumlah nilai barang dengan kode barang B1, B2 dan B3.
1. Buat tabel seperti berikut :
= SUMIF(Range;Criteria;Sum_range)
Di sel C12 ketik formula : =SUMIF(B5:B10;B12;C5:C10)
Di sel C13 ketik formula : =SUMIF(B5:B10;B13;C5:C10)
Di sel C14 ketik formula : =SUMIF(B5:B10;B14;C5:C10)
Ket :
Range - B5:B10 adalah Range data dari Kode Barang
Criteria - B12 adalah Kode Barang sebagai kriteria
Count if data Excel
Untuk lebih mudahnya bisa lihat contoh di bawah ini. Kita akan menguhitung banyaknya siswa yang memperoleh nilai A, B, C, D dan E
1. Buat tabel rumus excel nya berikut :
Di sel C12 ketik formula : =COUNTIF(C5:C10;”A”)
Di sel C13 ketik formula : =COUNTIF(C5:C10;”B”)
Di sel C14 ketik formula : =COUNTIF(C5:C10;”C”)
Di sel C15 ketik formula : =COUNTIF(C5:C10;”D”)
Di sel C16 ketik formula : =COUNTIF(C5:C10;”E”)
Ket :
Range - c5:c10 adalah Range data dari nilai mahasiswa
Criteria - “A” s/d “E” adalah Kriteria dari nilai
10 Cara Menghasilkan Uang Dari Blog Berbahasa Indonesia
Pentingnya Meninggalkan Komentar di Blog Orang Lain
Komponen Laporan Keuangan PSAK No.1
Seberapa Penting Konsultan Laporan Keuangan
Manfaat Laporan Keuangan
Menurut Statement of Financial Accounting Concept No. 1 tujuan dan manfaat laporan keuangan adalah:
- Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yg dapat membantu investor kreditor dan pengguna lain yg potensial dalam membuat keputusan lain yg sejenis secara rasional.
- Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yg dapat membantu investor kreditor dan pengguna lain yg potensial dalam memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yg akan datang yg berasal dari pembagian deviden ataupun pembayaran bunga dan pendapatan dari penjualan.
- Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya ekonomi perusahaan. Klaim atas sumber daya kepada perusahaan atau pemilik modal.
- Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditor sering menggunakan informasi masa lalu utk membantu menaksir prospek perusahaan.
Menurut PSAK (2009) pihak-pihak yg memanfaatkan laporan keuangan adalah :
Investor.
Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dgn risiko yg melekat serta hasil pengembangan dari investasi yg mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi utk membantu menentukan apakah harus membeli menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yg memungkinkan mereka utk menilai kemampuan perusahaan utk membayar dividen.
Karyawan.
Karyawan dan kelompok-kelompok yg mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dgn informasi yg memungkinkan mereka utk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
Pemberi pinjaman.
Pemberi pinjaman tertarik dgn informasi keuangan yg memungkinkan mereka utk memutuskan apakah pinjaman serta bunga dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
Pemasok dan kreditor usaha lainnya.
Pemasok dan kreditor usaha lain tertarik dgn informasi yg memungkinkan mereka utk memutuskan apakah jumlah yg terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yg lbh pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
Pelanggan.
Para pelanggan berkepentingan dgn informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada perusahaan.
Pemerintah.
Pemerintah dan berbagai lembaga yg berada di bawah kekuasaa berkepentingan dgn alokasi sumber daya dan krn ini berkepentingan dgn aktivitas perusahaan mereka menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar utk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
Masyarakat.
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misal perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional termasuk jumlah orang yg dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dgn menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
Tujuan Laporan Keuangan
Aktiva
Kewajiban
Ekuitas
Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
Arus kas
Pengakuan Unsur-unsur Laporan Keuangan
Kelangsungan Usaha (Going Concern)
Unsur-unsur Laporan Keuangan
- Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan
- Kewajiban adalah hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
- Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban
- Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal
- Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
Pengakuan Aset
Pengakuan Kewajiban
Pengakuan Penghasilan
Pengakuan Beban
Sumber : http://auditme-post.blogspot.com/2008/09/pengakuan-unsur-unsur-laporan-keuangan.html
PSAK 14 (Revisi 2008) - Persediaan
Tujuan :
- PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaan
- PSAK ini menyediakan panduan dalam menentukan biaya dan pengakuan selanjutnya sebagai beban, termasuk setiap penurunan menjadi nilai realisasi neto
Ruang Lingkup :
PSAK ini diterapkan untuk semua persediaan, kecuali:
- Pekerjaan dalam proses dari kontrak konstruksi (PSAK 34)
- Persediaan terkaot real estat (PSAK 44)
- Instrumen keuangan (PSAK 50, 55)
- Aset biolojik dari hasil hutan (PSAK 32)
- Hasil tambang umum dan migas (Psak 33 dan 29)
Definisi :
Persediaan
- Tersedia untuk dijual dalam usaha biasa
- Dalam proses produksi untuk penjualan tsb
- Dalam bentuk bahan atau perlengkapan yang digunakan dalam produksi atau pemberian jasa
Nilai realisasi neto
Estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya untuk membuat penjualan
Nilai wajar
Jumlah dimana suatu aset dipertukarkan, atau kewajiban diselesaikan, diantara pihak yang berpengetahuan dan berkeinginan dalam suatu transaksi yang wajar.
Nilai khusus entitas
Nilai kini dari arus kas yang timbul dari penggunaan aset berkelanjutan dan dari pelepasannya pada akhir umurmanfaat atau yang diharapkan terjadi ketika penyelesaian kewajiban.
Pengukuran
Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau realisasi neto, mana yang lebih rendah.
Biaya persediaan harus meliputi semua :
Biaya Pembelian, meliputi :
- Harga Beli
- Bea Import
- Pajak lainnya (kecuali bisa ditagih kpd otoritas pajak)
- Biaya angkut
- Biaya penanganan
- Biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada perolehan barang atau jasa.
Diskon dagang, rabat dan hal lain yang serupa, dikurangkan dalam menentukan biaya pembelian
Biaya Konversi, meliputi :
1. Biaya Langsung terkait produksi
- Tenaga kerja langsung
2. Alokasi sistematis biaya overhead tetap dan variabel :
- Overhead Produksi tetap
- Penyusutan Aset
- Pemeliharaan Aset
- Biaya Manajemen dan administrasi pabrik
- Overhead produksi variabel
- Bahan tidak langsung
- Tenaga kerja tidak langsung
Biaya Lain-lain
Hanya dibebankan sebagai biaya persediaan sepanjang biaya tersebut timbul agar persediaanberada dalam kondisi dan lokasi saat ini
Biaya-biaya yang dikeluarkan dari biaya persediaan dan diakui sebagai beban periode terjadinya :
- Biaya pemborosan bahan, tenaga kerja atau biaya produksi lainnya yang tidak normal.
- Biaya penyimpanan, kecuali diperlukan untuk proses produksi selanjutnya.
- Biaya administrasi dan umum yang tidak terkait proses produksi.
- Biaya penjualan
Nilai kini dari arus kas yang timbul dari penggunaan aset berkelanjutan dan dari pelepasannya pada akhir umur manfaat atau yang diharapkan terjadi ketika penyelesaian kewajiban
Rumus biaya:
- FIFO
- Rata-rata tertimbang.
- Identifikasi khusus, untuk biaya persediaan yang not ordinary interchangeable.
Rumus biaya harus sama untuk semua persediaan yang sifat dan kegunaannya sama.
Pengukuran setelah pengakuan awal:
diukur dengan Nilai realisasi neto (Net Realizable Value)
Rumus NRV:
- Finished Goods = SP - CS
- Goods in process = SP - CS – CC
- Raw materials and supplies = Replacement Cost
Dimana: SP = selling price CS = cost to sell CC = cost to complete
Pengakuan sebagai Beban:
- Diakui sebagai beban saat pengakuan pendapaan atas penjualan
- Penurunan nilai menjadi NRV diakui pada periode terjadinya
- Pemulihan kembali penurunan diakui pada periode terjadinya
Pengungkapan
Laporan keuangan harus mengungkapkan:
- Kebijakan akuntansi dalam pengukuran, termasuk rumus biaya.
- Total jumlah tercatat dan jumlah nilai tercatat sesuai klasifikasi entitas
- Jumlah tercatat persediaan dengan NRV
- Jumlah prsediaan yang menjadi beban (Beban Pokok Penjualan)
- Jumlah penurunan nilai dan pemulihannya
- Penyebab pemulihan persediaan
- Nilai tercatat persediaan yang menjadi jaminan kewajiban
Prinsip-Prinsip Akuntansi
Posting Terbaru
Arsip
-
►
2012
(1)
- ► Mei 13 - Mei 20 (1)
-
▼
2011
(134)
- ► Juli 3 - Juli 10 (16)
- ► Juni 19 - Juni 26 (5)
- ► Juni 12 - Juni 19 (22)
- ► Juni 5 - Juni 12 (25)
- ► Mei 29 - Juni 5 (4)
- ► Mei 22 - Mei 29 (7)
- ► Mei 15 - Mei 22 (35)
-
▼
Mei 8 - Mei 15
(13)
- Profil Juliana Assange Pendiri WikiLeaks
- Konvergensi IFRS di Indonesia
- Sum If data Excel
- Count if data Excel
- 10 Cara Menghasilkan Uang Dari Blog Berbahasa Indo...
- Pentingnya Meninggalkan Komentar di Blog Orang Lain
- Komponen Laporan Keuangan PSAK No.1
- Seberapa Penting Konsultan Laporan Keuangan
- Manfaat Laporan Keuangan
- Tujuan Laporan Keuangan
- Pengakuan Unsur-unsur Laporan Keuangan
- PSAK 14 (Revisi 2008) - Persediaan
- Prinsip-Prinsip Akuntansi
-
►
2010
(2)
- ► Mei 16 - Mei 23 (1)
- ► Mei 2 - Mei 9 (1)
Hai Teman ...
Sekarang
Ayat-ayat Al Quran
Chat
Katagori
- Akuntansi (11)
- Akuntansi Pajak (8)
- Aplikasi (4)
- Blog (2)
- Excel (8)
- Jurnal Akuntansi (40)
- KUP (5)
- Penelitian (7)
- Peraturan (11)
- PPh (2)
- PPN (4)
- PSAK (3)
- SNA XII (28)
- Tax Planning (2)
- Tokoh (1)