Loading

Profil Juliana Assange Pendiri WikiLeaks

Julian Paulus Assange lahir 3 Juli 1971 adalah seorang wartawan asal Australia dan aktivis internet. Ia dikenal sebagai juru bicara dan editor di situs WikiLeaks. Sebelum bekerja di WikiLeaks, dia adalah seorang mahasiswa fisika dan matematika serta sebagai programmer komputer. Ketika masih remaja, Assange pernah ditangkap dan dikenakan tuduhan beberapa kali meng-hack komputer orang. Ia dinyatakan bersalah dan dikenakan denda.

Assange mendirikan website WikiLeaks kontroversial pada tahun 2006 dan menjadi dewan penasehat. Oleh karena itu, nama Julian Assange mulai menjadi sorotan dunia lebih-lebih publik AS sejak Wikileaks mempublikasikan rekaman video tentang penembakan yang dilakukan tentara angkata udara AS terhadap warga sipil di Baghdad dari atas helikopter Apache. Rekaman itu menghebohkan publik AS dan membuat berang militer AS, karena dalam rekaman video tersebut terdengar tentara-tentara yang menembaki warga sipil tertawa-tawa di atas helikopternya.

Julian Assange tidak pernah menetap di satu tempat dalam jangka waktu yang lama. Dia selalu berpindah-pindah tempat dan negara Assange kadang menghilang dari publik untuk beberapa bulan dan hanya muncul ketika ia melakukan keterangan pers tentang dokumen-dokumen terbaru yang ia unggah ke situsnya. Pada tanggal 30 November 2010, Interpol menetapkan Julian Assange sebagai DPO alias orang yang sangat di cari.
Kenapa orang yang ingin membuka kebenaran malah mau dimusnahkan?

Konvergensi IFRS di Indonesia

IFRS ( International Financial Reporting standard ) adalah pedoman penyususnan laporan keuangan yang dapat diterima secara global. IFRS yang ada saat ini mengalami sejarah yang cukup panjang dalam proses terbentuknya. Mulai dari terbentuknya IASC / IAFB, IASB, hingga menjadi IFRS seperti yang ada saat ini. Jika IFRS telah digunakan oleh suatu Negara, berarti Negara tersebut telah mengadopsi system pelaporan keuangan yang dapat diterima dan diakui secara global di seluruh dunia sehingga memungkinkan pasar dunia mengerti tentang laporan keuangan perusahaan dimana Negara tersebut berasal.

Pengadopsian IFRS juga berlaku di Indonesia. Pengadopsian ini akan berlaku secara penuh pada tahun 2012 nanti seperti yang dilansir oleh IAI pada saat peringatan HUT nya yang ke-51. Dengan mengadopsi IFRS, perusahaan-perusahaan di Indonesia diharapka dapat meningkatkan daya informasi dari laporan keuangan. Selain itu, konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota G20 forum.
Menurut Ketua Tim Implementasi IFRS-Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Dudi M Kurniawan, dengan mengadopsi IFRS, Indonesia akan mendapatkan tujuh manfaat sekaligus, yaitu:
  1. Pertama, meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK).
  2. Kedua, mengurangi biaya SAK.
  3. Ketiga, meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan.
  4. Keempat, meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan.
  5. Kelima, meningkatkan transparansi keuangan.
  6. Keenam, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui pasar modal.
  7. Ketujuh, meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.

Indonesia sendiri memiliki tiga pilar standar akuntansi, yaitu Standar Akuntansi Indonesia, SAK-ETAP, dan Standar Akuntansi Syariah. IFRS hanya diadopsi untuk standar akuntansi keuangan.

IFRS memiliki karakteristik, diantaranya :
  • IFRS menggunakan “Principles Base “ sehingga lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
  • Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
  • Membutuhkan proffesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
  • Menggunakan fair value dalam penilaian
  • Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak

Proses Konvergensi IFRS
Indonesia pun akan mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012 nanti. Dengan mengadopsi penuh IFRS, laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Sebelum membahas lebih lanjut proses konvergensi IFRS penulis akan memberi gambaran perbandingan antara IFRS dan PSAK menurut IAI.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ada perbedaan antara IFRS dengan PSAK, oleh karena itu dilakukan konvergensi antara PSAk dengan IFRS.

Dalam melakukan konvergensi IFRS, terdapat dua macam strategi adopsi, yaitu big bang strategy dan gradual strategy. Big bang strategy mengadopsi penuh IFRS sekaligus, tanpa melalui tahapan – tahapan tertentu. Strategi ini digunakan oleh negara – negara maju. Sedangkan pada gradual strategy, adopsi IFRS dilakukan secara bertahap. Strategi ini digunakan oleh negara – negara berkembang seperti Indonesia.

Di indoesia PSAK akan dikonvergensi secara penuh ke dalam IFRS melalui tiga tahapan, yaitu tahap adopsi, tahap persiapan akhir, dan tahap implementasi. Roadmap konvergensi IFRS dapat dilihat sebagai berikut :

Tahap adopsi dilakukan pada periode 2008-2011 meliputi aktivitas adopsi seluruh IFRS ke PSAK, persiapan infrastruktur, evaluasi terhadap PSAK yang berlaku. Untuk perkembangan konvergensi IFRS selama tahun 2009-2010 adalah sebagai berikut :
  • Jumlah PSAK yang telah disahkan dari Juni 2009‐Juni 2010 berjumlah 15 buah, semuanya berlaku 2011 kecuali PSAK 10 berlaku 2012 namun penerapan dini diijinkan
  • Bila asumsi ED PSAK 3 dan ED ISAK 17 disahkah dalam waktu dekat, maka jumlah PSAK yang akan berlaku efektif 2012 adalah 15 buah dan ISAK 7 buah.
  • Jumlah PSAK yang belum disahkan dan akan berlaku 2012 sampai dengan Juni 2010 dan ISAK adalah 5 buah
  • Jumlah PSAK yang masih Non Comparable dengan IFRS adalah 8 buah
  • Jumlah PSAK yang telah dicabut dgn PPSAK dan pencabutan berlaku sejak 2010 adalah 9 PSAK dan 1 Interpretasi . Beberapa PSAK juga telah dicabut dgn bersamaan dgn berlakunya PSAK baru sehingga total PSAK yang dicabut adalah 16 PSAK.

PSAK disahkan 23 Desember 2009
  1. PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan
  2. PSAK 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas
  3. PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
  4. PSAK 5 (revisi 2009): Segmen Operasi
  5. PSAK 12 (revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
  6. PSAK 15 (revisi 2009): Investasi Pada Entitas Asosiasi
  7. PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
  8. PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset
  9. PSAK 57 (revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
  10. PSAK 58 (revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

Interpretasi disahkan 23 Desember 2009:
  1. ISAK 7 (revisi 2009): Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
  2. ISAK 9: Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa
  3. ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan
  4. ISAK 11: Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik
  5. ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

PSAK disahkan sepanjang 2009 yang berlaku efektif tahun 2010:
  1. PPSAK 1: Pencabutan PSAK 32: Akuntansi Kehutanan, PSAK 35: Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37: Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol
  2. PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi Anjak Piutang
  3. PPSAK 3: Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang bermasalah
  4. PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana
  5. PPSAK 5: Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing

PSAK yang disahkan 19 Februari 2010:
  1. PSAK 19 (2010): Aset tidak berwujud
  2. PSAK 14 (2010): Biaya Situs Web
  3. PSAK 23 (2010): Pendapatan
  4. PSAK 7 (2010): Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Berelasi
  5. PSAK 22 (2010): Kombinasi Bisnis (disahkan 3 Maret 2010)
  6. PSAK 10 (2010): Transaksi Mata Uang Asing (disahkan 23 Maret 2010
  7. ISAK 13 (2010): Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

Exposure Draft Public Hearing 27 April 2010
  1. ED PSAK 24 (2010): Imbalan Kerja
  2. ED PSAK 18 (2010): Program Manfaat Purnakarya
  3. ED ISAK 16: Perjanjian Konsesi Jasa (IFRIC 12)
  4. ED ISAK 15: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya.
  5. ED PSAK 3: Laporan Keuangan Interim
  6. ED ISAK 17: Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

Exposure Draft PSAK Public Hearing 14 Juli 2010
  1. ED PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
  2. ED PSAK 50 (R 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian
  3. ED PSAK 8 (R 2010): Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
  4. ED PSAK 53 (R 2010): Pembayaran Berbasis Saham

Exposure Draft PSAK Public Hearing 30 Agustus 2010
  1. ED PSAK 46 (Revisi 2010) Pajak Pendapatan
  2. ED PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah Dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
  3. ED PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
  4. ED ISAK 18: Bantuan Pemerintah-Tidak Ada Relasi Specifik dengan Aktivitas Operasi
  5. ED ISAK 20: Pajak Penghasilan-Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya

Kendala dalam harmonisasi PSAK ke dalam IFRS
Dalam melakukan konvergensi IFRS, tidak selamanya berjalan mudah, tapi juga ada kendala-kendala yang dihadapi, diantaranya:
  1. Dewan Standar Akuntansi yang kekurangan sumber daya
  2. IFRS berganti terlalu cepat sehingga ketika proses adopsi suatu standar IFRS masih dilakukan, pihak IASB sudah dalam proses mengganti IFRS tersebut.
  3. Kendala bahasa, karena setiap standar IFRS harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan acapkali ini tidaklah mudah.
  4. Infrastuktur profesi akuntan yang belum siap. Untuk mengadopsi IFRS banyak metode akuntansi yang baru yang harus dipelajari lagi oleh para akuntan.
  5. Kesiapan perguruan tinggi dan akuntan pendidik untuk berganti kiblat ke IFRS.
  6. Support pemerintah terhadap issue konvergensi.

Sum If data Excel

Fungsi sumif digunakan untuk menjumlah nilai dalam sebuah range berdasarkan kiteria tertentu.
Untuk lebih mudahnya bisa lihat contoh di bawah ini. Kita akan menjumlah nilai barang dengan kode barang B1, B2 dan B3.

1. Buat tabel seperti berikut :

























2. Bentuk umum penulisan fungsi ini adalah :

= SUMIF(Range;Criteria;Sum_range)

Di sel C12 ketik formula : =SUMIF(B5:B10;B12;C5:C10)
Di sel C13 ketik formula : =SUMIF(B5:B10;B13;C5:C10)
Di sel C14 ketik formula : =SUMIF(B5:B10;B14;C5:C10)

Ket :
Range - B5:B10 adalah Range data dari Kode Barang
Criteria - B12 adalah Kode Barang sebagai kriteria
Sum_range - C5:C10 adalah Range dari nilai yang dijumlah


Dan hasilnya adalah
































Dari tabel terlihat jumlah dengan Kode Barang B1 = 5.500 , B2 = 4.000 dan B3 = 6.500. Fungsi sumif tentunya kan bermanfaat jika datanya terdiri dari ratusan record atau data, jika hanya belasan saja mungkin lebih baik dihitung manual saja


"Semoga Bermanfaat"

Count if data Excel

Fungsi countif digunakan untuk menghitung jumlah data dalam sebuah range berdasarkan kiteria tertentu.
Untuk lebih mudahnya bisa lihat contoh di bawah ini. Kita akan menguhitung banyaknya siswa yang memperoleh nilai A, B, C, D dan E

1. Buat tabel rumus excel nya berikut :


2. Di sel ketik formula

Formulanya = COUNTIF(Range;Criteria)

Di sel C12 ketik formula : =COUNTIF(C5:C10;”A”)
Di sel C13 ketik formula : =COUNTIF(C5:C10;”B”)
Di sel C14 ketik formula : =COUNTIF(C5:C10;”C”)
Di sel C15 ketik formula : =COUNTIF(C5:C10;”D”)
Di sel C16 ketik formula : =COUNTIF(C5:C10;”E”)

Ket :
Range - c5:c10 adalah Range data dari nilai mahasiswa
Criteria - “A” s/d “E” adalah Kriteria dari nilai






Dan hasilnya adalah


Dari tabel terlihat banyaknya mahasiswa yang mendapat nilia A =3 orang , B = 2 orang, C = 1 orang, D = 0 dan E = 0. Fungsi countif tentunya kan bermanfaat jika datanya terdiri dari ratusan record atau data, jika hanya belasan saja mungkin lebih baik dihitung manual saja.























"Semoga Bermanfaat"

10 Cara Menghasilkan Uang Dari Blog Berbahasa Indonesia

Cara menghasilkan uang dari blog berbahasa Indonesia tidak semudah menghasilkan uang dari blog berbahasa Inggris. Namun, jangan kemudian menyerah dan berhenti ngeblog. Ada banyak alternatif dan cara menghasilkan uang dari blog berbahasa Indonesia. Saya telah mengumpulkan 10 cara yang bisa Anda gunakan untuk mendapatkan uang dari blog Anda.

1. Menampilkan iklan. Ada banyak cara menampilkan iklan di blog berbahasa Indonesia. Ada iklan PPC lokal seperti iklan Sitti. Ada iklan internasional yang berbasis PPI (impression/setiap dilihat) seperti Clicksor. Anda juga bisa menjual spot di blog Anda. Bisa di sidebar, diatas/dibawah posting, dengan harga yang Anda tentukan sendiri.

2. Menjadi seorang affiliate. Mendapatkan uang dari affiliate juga bisa dilakukan di blog berbahasa Indonesia. Ada pay per sale (dibayar setiap produk laku) seperti banner SEO yang saya pasang. Ada pay per lead (dibayar setiap ada yang ikut daftar) seperti domain gratis .co.cc. Dan banyak lagi affiliate lainnya (Anda bisa klik category affiliate untuk affiliate program yang ada di blog ini). Anda bisa menulis artikel tentang program affiliate tersebut menjadi sebuah postingan. Atau bisa juga pasang bannernya (lihat siderbar).

3. Mengikuti program paid review. Anda akan dibayar dengan menulis artikel tentang suatu produk. Paid review ini ada yang bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Terserah pilih yang mana.

4. Menjual backlink dari blog Anda. Biasanya ini disebut text link ads, sponsored link, dsb. Namun keperluannya sama, yaitu ingin mendapatkan backlink dari blog lain. Nah, untuk backlink ini Anda bisa daftar yang international. Rekomendasi saya adalah Intellilinks. PR 1 dihargai dari $15 sampai $30 setiap linknya.

5. Memasang Google AdSense for Search. Walaupun AdSense for content bisa dipasang ke blog berbahasa Indonesia, tapi pendaftarannya harus memakai blog berbahasa Inggris. Untuk yang mendaftar dengan blog berbahasa Indonesia bisa namun hanya fasilitas AdSense for search dan feed saja. Nah, daripada tidak dipasang, lumayan untuk tambahan penghasilan.

6. Menjual jasa keahlian Anda. Anda pasti punya keahlian di bidang tertentu. Misalnya bisa membuat blog, bisa membuat header, logo design, dll. Anda bisa menjual jasa pembuatan blog, jasa pembuatan header, dan jasa lainnya di blog Anda. Untuk ini memang belum saya praktekkan karena masih sibuk didunia offline.

7. Menjual produk digital sendiri. Selain menjual jasa di bidang Anda, Anda juga bisa membuat produk di bidang Anda. Contohnya saya bisa saja menjual e-book langkah mudah membuat dan memodifikasi blogspot. Namun, ebook tersebut saya bagikan gratis. Atau bisa juga contoh o-om yang menjual template premium bikinannya sendiri. Produk digital banyak sekali. Tergantung kekreatifan Anda.

8. Menjual produk fisik sendiri. Anda bisa juga menjual produk fisik buatan Anda di blog Anda. Anda bisa jualan selimut, gantungan kunci, kaos, dll. Lebih mudah lagi, jika memang Anda sudah mempunyai usaha bisnis offline. Tinggal jual saja di blog Anda.

9. Dengan menjual kembali produk/jasa orang lain. Ini merupakan solusi jika Anda tidak mempunyai keahlian atau waktu untuk mengerjakan produk/jasa. Carilah jasa yang murah, lalu Anda bisa jual dengan lebih mahal lagi. Anda tetap bisa profit.

10. Dan masih banyak lagi! Menghasilkan uang dengan blog sebenarnya tidak terbatas. Anda bisa menerima konsultasi di bidang Anda. Atau menyulap blog Anda menjadi buku (seperti Raditya Dika). Atau dengan membuat kursus online (seperti Jonru). Atau dengan membuat seminar-seminar. Semuanya tergantung kreatifitas Anda dalam melihat peluang.

Semoga Sukses.

Pentingnya Meninggalkan Komentar di Blog Orang Lain

Yang membuat sebuah blog lebih hidup dari website biasa adalah komentar. Dengan komentar pembaca bisa berinteraksi dengan penulis. Namun seringkali seorang yang berkunjung ke blog lain malas meninggalkan komentar. Mungkin karena belum tahu pentingnya berkomentar di blog orang lain.

Meninggalkan komentar di blog orang lain amatlah penting. Sangatlah rugi orang yang blogwalking namun tidak meninggalkan komentar. Mereka secara tidak langsung membuang manfaat-manfaat berkomentar di blog lain.

Apa saja manfaat-manfaat meninggalkan komentar di blog lain?

1. Pencitraan diri atau bahasa kerennya branding. Dengan berkomentar Anda bisa mengenalkan siapa diri Anda, dimana blog Anda, bagaimana keahlian Anda (dengan komentar yang berkualitas Anda bisa dianggap master), dan bisa juga memperkenalkan website/produk Anda.
Citra diatas bukan hanya citra baik, tapi bisa juga citra buruk. Misalnya, komentar Anda isinya cuma sampah, berulang-ulang, pasang link kebanyakan, dan berkomentar kotor/kasar. Kalau ada yang mengklik link ke situs/blog Anda dan mengetahui siapa si komentator, bisa-bisa citra Anda di Internet bisa jatuh.

2. Menambah traffic. Seorang yang berkomentar biasanya meninggalkan link. Dan ini termasuk promosi atau iklan gratis. Tapi jangan berkomentar "kunjungi blog ini nanti Anda akan bla bla bla...". Sebaiknya komentar Anda adalah yang berkualitas. Bahkan kalau bisa lebih berkualitas dari postingan itu sendiri. Atau Anda bisa memberi solusi diantara perdebatan para komentator.
Tapi komentar yang tidak bermutu kadang-kadang dapat kunjungan balik juga. Tergantung si pemilik blog atau komentator lainnya.

3. Backlink. Backlink merupakan nyawa dari SEO. Bahkan ada yang rela membeli list blog dofollow demi backlink. Backlink sangat mudah didapatkan dengan komentar. Tidak harus dofollow. Ada yang bilang kalau backlink nofollow juga berpengaruh ke SEO. Yaitu lebih natural dan bisa dipercaya kalau tidak nyepam backlink.

4. Menghormati pemilik blog. Dengan meninggalkan komentar, secara tidak langsung Anda menyenangkan hati pemilik blog. Menghargai apa yang telah ditulis oleh pemilik blog. Dan bisa menjadi hubungan yang baik sesama blogger.

5. Memperbanyak saudara online. Walau tidak dipungkiri, mencari teman yang banyak dan instan adalah lewat forum. Tapi lewat blog juga tidak kalah seru. Dengan punya teman, Anda bisa punya dukungan ketika suatu saat Anda difitnah atau dianggap penipu.

Semoga bermanfaat!

Komponen Laporan Keuangan PSAK No.1

PSAK No. 1 (Revisi 1998) : Penyajian Laporan Keuangan dalam paragraf 07 mengatur bahwa laporan keuangan yang lengkap terdiri atas komponen-kompenen berikut ini :
(a) neraca,
(b) laporan laba rugi,
(c) laporan perubahan ekuitas,
(d) laporan arus kas, dan
(e) catatan atas laporan keuangan.

Sedangkan menurut PSAK No. 1 (Revisi 2009) yang efektif mulai berlaku untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, laporan keuangan yang lengkap harus meliputi komponen-komponen berikut ini :
(a) laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode
(b) laporan laba rugi komprehensif selama periode
(c) laporan perubahan ekuitas selama periode
(d) laporan arus kas selama periode
(e) catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan
(f) laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

Jika kita bandingkan persyaratan menurut PSAK No.1 (revisi 1998) dengan PSAK No. 1 (revisi 2009), kita dapat melihat adanya perbedaan untuk persyaratan laporan laba rugi dimana menurut PSAK No. 1 (revisi 2009), entitas harus menyajikan laporan laba rugi komprehensif.

Adapun format laporan laba rugi komprehensif yang dimaksud adalah laporan laba rugi seperti yang disajikan dalam praktek penyajian laporan keuangan selama ini yang sesuai dengan PSAK No.1 (revisi 1998) ditambah dengan pendapatan komprehensif lain yang berisikan pos-pos pendapatan dan beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yang tidak diakui dalam laporan laba rugi.

Yang termasuk ke dalam komponen pendapatan komprehensif lain menurut PSAK No.1 (revisi 2009) adalah mencakup :
(a) perubahan dalam surplus revaluasi (lihat PSAK 16 (revisi 2007) : Aset Tetap dan PSAK 19 (revisi 2009) : Aset Tidak Berwujud)
(b) keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti yang diakui sesuai dengan PAK 24 : Imbalan Kerja
(c) keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari entitas asing (lihat PSAK 10 (revisi 2009) : Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing)
(d) keuntungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuangan yang dikategorikan sebagai ‘tersedia untuk dijual’ (lihat PSAK 55 (revisi 2006) : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran)
(e) bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas (lihat PSAK 55 (revisi 2006) : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran)

Seberapa Penting Konsultan Laporan Keuangan

Sebelum membicarakan masalah pentingnya Konsultan laporan keuangan, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui apa yang dimaksud laporan keuangan. Laporan keuangan adalah suatu proses pengelolaan keuangan dari mulai pencatatan, penganalisaan hingga pelaporan informasi keuangan suatu entitas. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan dibuatnya laporan keuangan adalah sebagai informasi keadaan keuangan suatu perusahaan. Adapun dalam PSAK dijelaskan bahwa tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:

“menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”.

Keterangan tersebut telah menjelaskan kepada kita bahwa laporan keuangan menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan yang dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan diantaranya: Pemilik modal, manajer, pegawai, debitur atau calon debitur, pemerintah dan masyarakat. Inti dari laporan keuangan adalah sebuah informasi dan informasi tersebut harus dibuat dengan sebenar-benarnya. Jika anda sebagai manajer apakah anda ingin mengecewakan pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan tersebut? Apakah anda ingin dicap sebagai manajer yang tidak tahu laporan keuangan? Jika anda tidak faham dengan laporan keuangan maka anda bukanlah seorang manajer. Maka tindakan selanjutnya adalah segera buat laporan keuangan yang sebenar-benarnya yang akan menunjukkan hasil kerja/operasional perusahaan yang anda pimpin.

Permasalahan selanjutnya adalah bagaimana cara menyusun laporan keuangan yang benar seandainya suatu perusahaan tidak mempunyai SDM yang faham dengan penyusunan laporan keuangan? Permasalahan ini tentuya tidak dihadapi oleh satu atau dua perusahaan di dunia ini khusunya di Indonesia. Ketidak punyaan SDM dalam suatu perusahaan merupakan hambatan yang luar biasa yang dihadapi oleh perusahaan, artinya bagaimana perusahaan akan mengetahui kondisi keuangan yang sebenarnya jika keadaannya demikian. Pada saat-saat tertentu perusahaan merasa memperoleh penghasilan yang besar namun keadaan demikian terjadi sebaliknya dalam waktu yang tidak lama. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya perusahaan tidak ada dalam keadaan mengalami keuntungan yang besar, perusahaan tidak sedikit yang memperhitungkan pembiayaan secara mendetail, artinya perusahaan tidak memahami apa yang dimaksud laba bersih. Oleh karena itu satu-satunya cara agar kita mengetahui keadaan keuangan atas aktivitas perusahaan yang sebenarnya adalah dengan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Kauangan (SAK). Dan jika pemasalahannya tidak ada SDM yang memadai, maka jawabannya adalah masih ada Konsultan Keuangan yang akan membantu untuk menyelesaikan laporan keuangan perusahaan tersebut.

Apakah perusahaan akan dirugikan oleh konsultan tersebut? Nyatanya semua data perusahaan diserahkan kepada konsultan? Tentu tidak. Kedua belah pihak dalam menjalani kerjasama jangan dilakukan dengan sembarangan. Kerjasama harus dilandasi dengan surat perjanjian yang jelas yang menunjukkan batasan-batasan tertentu dalam bertindak.

Manfaat Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan alat yg sangat penting utk mendapatkan informasi sehubungan dgn posisi keuangan dan hasil-hasil yg dicapai oleh perusahaan. Data keuangan tersebut akan lbh berarti jika diperbandingkan dan dianalisis lbh lanjut sehingga dapat diperoleh data yg dapat mendukung keputusan yg diambil.

Menurut Statement of Financial Accounting Concept No. 1 tujuan dan manfaat laporan keuangan adalah:
  1. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yg dapat membantu investor kreditor dan pengguna lain yg potensial dalam membuat keputusan lain yg sejenis secara rasional.
  2. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yg dapat membantu investor kreditor dan pengguna lain yg potensial dalam memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yg akan datang yg berasal dari pembagian deviden ataupun pembayaran bunga dan pendapatan dari penjualan.
  3. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya ekonomi perusahaan. Klaim atas sumber daya kepada perusahaan atau pemilik modal.
  4. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditor sering menggunakan informasi masa lalu utk membantu menaksir prospek perusahaan.

Menurut PSAK (2009) pihak-pihak yg memanfaatkan laporan keuangan adalah :

Investor.
Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dgn risiko yg melekat serta hasil pengembangan dari investasi yg mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi utk membantu menentukan apakah harus membeli menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yg memungkinkan mereka utk menilai kemampuan perusahaan utk membayar dividen.

Karyawan.
Karyawan dan kelompok-kelompok yg mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dgn informasi yg memungkinkan mereka utk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

Pemberi pinjaman.
Pemberi pinjaman tertarik dgn informasi keuangan yg memungkinkan mereka utk memutuskan apakah pinjaman serta bunga dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

Pemasok dan kreditor usaha lainnya.
Pemasok dan kreditor usaha lain tertarik dgn informasi yg memungkinkan mereka utk memutuskan apakah jumlah yg terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yg lbh pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

Pelanggan.
Para pelanggan berkepentingan dgn informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada perusahaan.

Pemerintah.
Pemerintah dan berbagai lembaga yg berada di bawah kekuasaa berkepentingan dgn alokasi sumber daya dan krn ini berkepentingan dgn aktivitas perusahaan mereka menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar utk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

Masyarakat.
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misal perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional termasuk jumlah orang yg dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dgn menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

Tujuan Laporan Keuangan

Informasi akuntansi keuangan menunjukkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan yg digunakan oleh para pemakai sesuai dgn kepentingan masing-masing. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK No1 (2004) merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yg lengkap dari laporan laba rugi neraca laporan arus kas laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misal sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana) catatan dan laporan serta materi penjelasan yg merupakan bagian intergral dalam laporan keuangan (Muhammad Yusuf dan Soraya 2004: 100).

Laporan keuangan yg sebenar merupakan produk akhir dari proses atau kegiatan akuntansi dalam satu kesatuan. Proses akuntansi dimulai dari pengumpulan bukti-bukti transaksi yg terjadi sampai pada penyusunan laporan keuangan. Proses akuntansi tersebut harus dilaksanakan menurut cara tertentu yg lazim dan berterima umum serta sesuai dgn standar akuntansi keuangan.

Menurut PSAK (2009) tujuan laporan keuangan utk tujuan umum adl menyediakan informasi yg menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yg bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yg telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yg dipercayakan kepadanya.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:

Aktiva
Kewajiban
Ekuitas
Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
Arus kas

Informasi tersebut di atas beserta informasi lain yg terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian diperoleh kas dan setara kas.

Pengakuan Unsur-unsur Laporan Keuangan

Dasar Akrual
Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar)) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
Penyusunan laporan keuangan dengan dasar akrual akan memberikan informasi yang lebih akurat kepada pengguna laporan keuangan karena tidak hanya memberikan informasi atas transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang merepresentasikan kas yang akan diterima di masa depan.

Kelangsungan Usaha (Going Concern)
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha perusahaan dan akan melanjutkan usahanya di masa depan.
Karena itu, perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya.
Jika maksud atau keinginan tersebut timbul, laporan keuangan mungkin harus disusun dengan dasar yang berbeda dan dasar yang digunakan harus diungkapkan.

Unsur-unsur Laporan Keuangan
Unsur laporan keuangan yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban.
Definisi dari setiap unsur laporan keuangan tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan
  2. Kewajiban adalah hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
  3. Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban
  4. Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal
  5. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.

Pengakuan Aset
Aset diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di masa depan diperoleh perusahaan dan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Aset tidak diakui dalam neraca kalau pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam perusahaan setelah periode akuntansi berjalan.
Sebagai alternatif, transaksi semacam ini menimbulkan pengakuan beban dalam laporan laba rugi.

Pengakuan Kewajiban
Kewajiban diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.

Pengakuan Penghasilan
Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan kenaikan aset atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
Ini berarti, pengakuan penghasilan terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan aset atau penurunan kewajiban.

Pengakuan Beban
Beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau kenaikan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
Ini berarti, pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aset.
Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh (matching of costs with revenues)

Sumber : http://auditme-post.blogspot.com/2008/09/pengakuan-unsur-unsur-laporan-keuangan.html

PSAK 14 (Revisi 2008) - Persediaan

Tujuan :

  • PSAK ini mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaan
  • PSAK ini menyediakan panduan dalam menentukan biaya dan pengakuan selanjutnya sebagai beban, termasuk setiap penurunan menjadi nilai realisasi neto

Ruang Lingkup :

PSAK ini diterapkan untuk semua persediaan, kecuali:

  • Pekerjaan dalam proses dari kontrak konstruksi (PSAK 34)
  • Persediaan terkaot real estat (PSAK 44)
  • Instrumen keuangan (PSAK 50, 55)
  • Aset biolojik dari hasil hutan (PSAK 32)
  • Hasil tambang umum dan migas (Psak 33 dan 29)

Definisi :

Persediaan

  • Tersedia untuk dijual dalam usaha biasa
  • Dalam proses produksi untuk penjualan tsb
  • Dalam bentuk bahan atau perlengkapan yang digunakan dalam produksi atau pemberian jasa

Nilai realisasi neto

Estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya untuk membuat penjualan

Nilai wajar

Jumlah dimana suatu aset dipertukarkan, atau kewajiban diselesaikan, diantara pihak yang berpengetahuan dan berkeinginan dalam suatu transaksi yang wajar.

Nilai khusus entitas

Nilai kini dari arus kas yang timbul dari penggunaan aset berkelanjutan dan dari pelepasannya pada akhir umurmanfaat atau yang diharapkan terjadi ketika penyelesaian kewajiban.

Pengukuran

Persediaan harus diukur berdasarkan biaya atau realisasi neto, mana yang lebih rendah.

Biaya persediaan harus meliputi semua :

Biaya Pembelian, meliputi :

  • Harga Beli
  • Bea Import
  • Pajak lainnya (kecuali bisa ditagih kpd otoritas pajak)
  • Biaya angkut
  • Biaya penanganan
  • Biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada perolehan barang atau jasa.

Diskon dagang, rabat dan hal lain yang serupa, dikurangkan dalam menentukan biaya pembelian

Biaya Konversi, meliputi :

1. Biaya Langsung terkait produksi

  • Tenaga kerja langsung

2. Alokasi sistematis biaya overhead tetap dan variabel :

  • Overhead Produksi tetap

- Penyusutan Aset

- Pemeliharaan Aset

- Biaya Manajemen dan administrasi pabrik

  • Overhead produksi variabel

- Bahan tidak langsung

- Tenaga kerja tidak langsung

Biaya Lain-lain

Hanya dibebankan sebagai biaya persediaan sepanjang biaya tersebut timbul agar persediaanberada dalam kondisi dan lokasi saat ini

Biaya-biaya yang dikeluarkan dari biaya persediaan dan diakui sebagai beban periode terjadinya :

  • Biaya pemborosan bahan, tenaga kerja atau biaya produksi lainnya yang tidak normal.
  • Biaya penyimpanan, kecuali diperlukan untuk proses produksi selanjutnya.
  • Biaya administrasi dan umum yang tidak terkait proses produksi.
  • Biaya penjualan

Nilai kini dari arus kas yang timbul dari penggunaan aset berkelanjutan dan dari pelepasannya pada akhir umur manfaat atau yang diharapkan terjadi ketika penyelesaian kewajiban

Rumus biaya:

  • FIFO
  • Rata-rata tertimbang.
  • Identifikasi khusus, untuk biaya persediaan yang not ordinary interchangeable.

Rumus biaya harus sama untuk semua persediaan yang sifat dan kegunaannya sama.

Pengukuran setelah pengakuan awal:

diukur dengan Nilai realisasi neto (Net Realizable Value)

Rumus NRV:

  • Finished Goods = SP - CS
  • Goods in process = SP - CS – CC
  • Raw materials and supplies = Replacement Cost

Dimana: SP = selling price CS = cost to sell CC = cost to complete

Pengakuan sebagai Beban:

  • Diakui sebagai beban saat pengakuan pendapaan atas penjualan
  • Penurunan nilai menjadi NRV diakui pada periode terjadinya
  • Pemulihan kembali penurunan diakui pada periode terjadinya

Pengungkapan

Laporan keuangan harus mengungkapkan:

  • Kebijakan akuntansi dalam pengukuran, termasuk rumus biaya.
  • Total jumlah tercatat dan jumlah nilai tercatat sesuai klasifikasi entitas
  • Jumlah tercatat persediaan dengan NRV
  • Jumlah prsediaan yang menjadi beban (Beban Pokok Penjualan)
  • Jumlah penurunan nilai dan pemulihannya
  • Penyebab pemulihan persediaan
  • Nilai tercatat persediaan yang menjadi jaminan kewajiban

Prinsip-Prinsip Akuntansi

1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Misalkan, pada saat kita hendak membeli sebuah laptop, kita ditawari harga Rp 9.000.000,00, setelah proses tawar menawar berjalan kita membeli laptop tersebut dengan harga Rp 8.950.000,00. Dari kondisi di atas yang menjadi harga perolehan laptop kita adalah Rp 8.950.000,00, sehingga pada pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp 8.950.000,00.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.
Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk menentukan besarnya penghasilan bersih setiap periode. Prinsip ini biasanya diterapkan saat kita membuat jurnal penyesuaian. Dengan adanya prinsip ini kita harus menghitung berapa besarnya biaya yang sudah benar-benar menjadi beban kita meskipun belum dikeluarkan, dan berapa besarnya pendapatan yang sudah benar-benar menjadi hak kita meskipun belum kita terima selama periode berjalan.

4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Jika ada penggantian metode, maka selisih yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakukan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.

5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya.
make cash

Hai Teman ...

Disini saya mau sharing pengetahuan tentang Akuntansi dan Perpajakan yang pernah saya pelajari, kalau ada kritikan atau saran jangan lupa isi komentarnya.
Besar harapan semoga tulisan disini dapat bermanfaat dan menambah wawasan.
Bila anda menemukan kesulitan dalam penyusunan Laporan Keuangan dan Laporan Pajak untuk Perusahaan anda.
Jangan Khawatir kami siap membantu, hubungi 081214712733

Sekarang

Ayat-ayat Al Quran

Chat

Katagori

Pengunjung

free counters
Locations of visitors to this page