Loading

Efektivitas Perpaduan Komponen Anggaran dalam Prosedur Anggaran: Pengujian Kontinjensi Matching

M. Nizarul Alim
Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo, Indonesia

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek¬tivitas perpaduan antar komponen anggaran dengan pengujian kontinjensi matching dengan argumen bahwa penganggaran merupakan suatu prosedur yang berurutan dan saling terkait antar komponen anggaran. Komponen anggaran yang diteliti meliputi: partisipasi anggaran, sasaran anggaran, revisi anggaran dan evaluasi anggaran. Penelitian membuktikan, bahwa partisipasi tidak berpengaruh signifi¬kan terhadap sasaran anggaran. Demikian pula sasaran anggaran tidak ber¬pengaruh terhadap kinerja manajerial. Untuk partisipasi sasaran, revisi anggaran, evaluasi anggaran dan interaksinya secara bersama mempunyai pengaruh signifikan ter¬hadap kinerja manajerial meskipun tidak signifikan. Berdasarkan hasil penelitian ini perlu penelitian lebih lanjut tentang faktor desain organisasional yang mungkin ber¬pengaruh pada prosedur anggaran dalam proses pengendalian manajemen, seperti proses peren¬cana¬an strategi (strategic planning).

Kata Kunci : komponen anggaran, kontinjensi dan kinerja manajerial

Abstract

This study investigates effect of matching among budget components in budgeting procedure on managerial performance. Budget component include budget participation, budget target, budget revision, and budget evaluation. Research finding shows that participation doesn’t have impact on budget goal. Fit between budget goal and budget revision and budget evaluation have positive effect on managerial performance but not significant. While budget revision and budget evaluation has significant effect. Empirical evidences indicate that budget revision and budget evaluation are not contingency factors of budget goal difficulty. Research suggests investigating strategic planning as contingency factor of budget procedure.

Keywords : budget component, contingency, and managerial performance.

Jika ingin membaca Jurnal lengkapnya silahkan Klik Disini

Intellectual Capital Performance Sektor Perbankan di Indonesia

Ihyaul Ulum MD
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi dan menganalisis Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) dalam pengukuran kinerja yang berbasis pada nilai atas perusahaan perbankan di Indonesia selama tiga tahun, 2004-2006. Data yang digunakan adalah laporan tahunan, khususnya laporan laba/rugi dan neraca, diperoleh baik melalui website resmi masing-masing bank maupun dari website BEI. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pada tahun 2004 dan 2006, secara umum kinerja perusahaan perbankan di Indonesia masuk dalam kategori good performers dengan skor VAIC 2.07. Sedangkan pada tahun 2005, kinerjanya turun menjadi common performers (dengan skor VAIC 1.95). Keterbatasan penelitian ini adalah data yang digunakan hanyalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI (24 bank), sementara jumlah keseluruhan bank per Desember 2006 adalah 130. Dengan demikian hasil penelitian ini tidak dapat digunakan untuk mengeneralisir populasi.

Kata Kunci : intellectual capital, sektor perbankan, aset tidak berwujud, Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM)

Abstract

The paper seeks to estimate and analyze the Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM) for measuring the value-based performance of the Indonesian banking sector for three years, 2004 to 2006. Annual reports, especially the profit/loss account and balance-sheet of the banks concerned for the relevant years, were used to obtain the data. A review is conducted of the international literature on intellectual capital with specific reference to literature that reviews measurement techniques and tools, and the VAICTM method is applied in order to analyze the data of Indonesian banks for the three years period. The study confirms the improvement in the overall performance over three years. In 2004 and 2006, the overall performance of Indonesian banking sector is “good performers” (the VAICTM score is 2.07). While in 2005, the performance is “common performers” (the VAICTM score is 1.95).

Keywords : intellectual capital, banking sector, Value AddedIntellectual Coefficient (VAICTM), inta¬ngible assest

Jika ingin membaca Jurnal lengkapnya silahkan Klik Disini

Praktek Window Dressing pada Reksa Dana Saham di Indonesia Selama Periode 2001-2007

Patrick Kapugu
Ratna Wardhani
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketidakwajaran yang terjadi di sekitar tanggal pelaporan dibandingkan dengan periode lainnya atau yang disebut praktek window dressing yang terjadi di Indonesia. Melalui penelitian ini investor lebih mengetahui dampak-dampak penempatan dananya, khususnya pada instrumen investasi reksa dana. Beberapa peneliti menyimpulkan ada praktek window dressing untuk membuat laporan keuangan tampak menjanjikan bagi investor. Dari hasil penelitian diperoleh tanda bahwa terdapat praktek window dressing di sekitar tanggal pelaporan berdasarkan residual aktual dan pengaruh lagged return

Kata Kunci : window dressing, lagged return, reksa dana

Abstract

During maintaining their assets, there is an indication those days surrounding every reporting date, which is the date at each year end; fund manager behaves differently from any other dates. Some researchers and analysts conclude this behavior as what-so-called window dressing, which is a practice to present the report in favor of the investors’ expectation. This study is intended to examine the existence of such behavior in Indonesia. Some of the signals that aid in proving the existence of window dressing are the turn-of-year factor, lagged returns, and fund’s objectives. The result of this study exhibits indications of turn-of-year factor and lagged return inclined to window dressing. This study fails to verify the indications of fund’s objective inclined to window dressing because of the changing objectives during the portfolio management.

Keywords : window dressing, lagged return, fund guard

Jika ingin mengcopy silahkan Klik Disini

Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan

Vinola Herawaty
Universitas Trisakti, Indonesia

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk menge¬tahui secara empiris pengaruh earnings management terhadap nilai perusahaan, praktek corporate governance nilai perusahaan dan pengaruh praktek corporate governance terhadap hubungan antara earnings management dan nilai perusahaan dan memahami peranan praktek corporate governance terhadap praktek earnings management yang dilakukan yang perusahaan dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian membuktikan corporate governance berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan dengan variabel komisaris inde¬penden dan kepemilikan institusional. Kepemilikan manajerial akan menurunkan nilai perusahaan sedangkan kualitas audit akan meningkatkan nilai perusahaan. Komisaris independen, kualitas audit dan kepemilikan institusional merupakan variabel pemoderasi antara earnings management dan nilai perusahaan sedangkan kepemilikan manajerial bukan merupakan variabel pemo¬derasi. Earnings management dapat diminimumkan dengan mekanisme monitoring oleh komi¬saris independen, kualitas audit dan institusional ownership

Kata Kunci : corporate governance, earnings management, institusional ownership, komisaris independen, kualitas audit

Abstract

The objective of the empirical study is to examine the role of Corporate Governance Practices as a variable that moderates the effect of Earnings Management to the value of the firm. The result gives the evidence that corporate governance practices that have a significant impact to the value the firm are outside independent director and institutional ownership, in the model regression with moderating variable. It also indicates that Independent director, audit quality and institutional ownership are moderating variables of the relationship between earnings management and the value of the firm, but not the managerial ownership. Thus, earnings Management can be minimized with the monitoring mechanism i.e. (1) independent director that can monitor the management of the company in aligning the interest of principal and agent, (2) institutional ownership shareholders - the sophitisticed investor that also monitor the management to decrease the motivation of management to manipulate Earnings and (3) audit quality with the role of auditors to give the credibility of the reported financial statement by management.

Keywords : corporate governance, earnings management, institutional ownership, outside independent director, institutional ownership, audit quality

Jika ingin mengcopy silahkan Klik Disini

Mengapa Perlu Menghapus SPT Tahunan 1721?

Yenni Mangoting
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra, Indonesia

Abstrak

Pemberi kerja yang dalam hal ini bertindak sebagai pemotong pajak, menghitung PPh pasal 21 dalam dua tahap, yaitu 1) menghitung PPh pasal 21 masa yang dilaporkan dan disetorkan setiap bulan dan 2) Perhitungan ulang PPh Pasal 21 dengan menjumlahkan semua penghasilan yang diterima dalam satu tahun pajak dan dilaporkan dalam SPT Tahunan dengan form 1721. Kekurangan pembayaran harus dilunasi sebelum tanggal 25 Maret tahun pajak berikutnya. Oleh karena itu pemberi kerja biasanya tidak mengitung PPh pasal 21 masa berdasarkan penghasilan yang sebenarnya. Selain karena secara administrasi merepotkan, pemberi kerja juga di beri kesempatan menghitung kembali PPh Pasal 21 sebagai dasar pengisian Form 1721 - A1 atau 1721 A2. Penghitungan kembali PPh Pasal 21 pada akhir tahun menjadi perhitungan final hasil revisi perhitungan PPh 21 masa.

Kata Kunci : pemberi kerja, SPT Tahunan PPh Pasal 21, SPT Masa PPh Pasal 21, Wajib Pajak

Abstract

Employers as a withholders calculate employment income tax with two ways, there are 1) calculate employment income tax in the case of periodical tax return and 2) re-count for employment income tax and combine all the income that incurred in tax year and report them in to annual income tax return form 1721. Under payment of tax liability must be paid at the latest on the 25th day of the third month after a fiscal year ended. Because of that employers actually not calculate employment income tax base on real income. This system actually make difficulties and in addition withholders have an opportunity by rule for re-count employment income tax as base for fill up annual income tax return form 1721- A1 or 1721 A2 . Employment income tax calculation in year ended was final result.

Keywords : with holders, annual income tax returne from 1721, periodical tax return, tax payer

Jika ingin mengcopy silahkan Klik Disini
make cash

Hai Teman ...

Disini saya mau sharing pengetahuan tentang Akuntansi dan Perpajakan yang pernah saya pelajari, kalau ada kritikan atau saran jangan lupa isi komentarnya.
Besar harapan semoga tulisan disini dapat bermanfaat dan menambah wawasan.
Bila anda menemukan kesulitan dalam penyusunan Laporan Keuangan dan Laporan Pajak untuk Perusahaan anda.
Jangan Khawatir kami siap membantu, hubungi 081214712733

Sekarang

Ayat-ayat Al Quran

Chat

Katagori

Pengunjung

free counters
Locations of visitors to this page